MASALAH-MASALAH GIZI DI INDONESIA
1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
2. OBESITAS
3. ANEMIA
4. DEFISIENSI VITAMIN A
5. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION (PEM)/PROTEIN CALORI MALNUTRITION (PCM)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal malnutrition)Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkorTerdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas
Penyebab
Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendahGangguan sistem pencernaan atau penyerapan makananPengetahuan yang kurang tentang giziKonsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkorDiet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmusKwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASITerjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan
Pertumbuhan mengurang atau berhentiBB berkurang, terhenti bahkan turunUkuran lingkar lengan menurunMaturasi tulang terlambatRasio berat terhadap tinggi normal atau menurunTebal lipat kulit normal atau menurunAktivitas dan perhatian kurangKelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Pembagian
MarasmusKwashiorkorMarasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.
Penyebab
Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makananKebiasaan makanan yang tidak layakPenyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan
Tanda dan gejala
Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurusMata besar dan dalam, sinar mata sayuMental cengengFeces lunak atau diareRambut hitam, tidak mudah dicabutJaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilangKulit keriput, dingin, kering dan mengendurTorax atau sela iga cekungAtrofi otot, tulang terlihat jelasTekanan darah lebih rendah dari usia sebayanyaFrekuensi nafas berkurangKadar Hb berkurangDisertai tanda-tanda kekurangan vitamin
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Penyebab
Kekurangan protein dalam makananGangguan penyerapan proteinKehilangan protein secara tidak normalInfeksi kronisPerdarahan hebat
Tanda dan gejala
Wajah seperti bulan “moon face”Pertumbuhan tergangguSinar mata sayuLemas-lethargiPerubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)Rambut merah, jarang, mudah dicabutJaringan lemak masih adaPerubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)Iga normal-tertutup oedemaAtrofi ototAnoreksiaDiarePembesaran hatiAnemiaSering terjadi acitesOedema
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
Ruangan cukup hangat dan bersihPosisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)Pencegahan infeksi nosokomialPenimbangan BB tiap hari
Secara khusus
Resusitasi dan terapi komplikasi
Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin ATerapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat
Dietetik
Prinsip TKTP dan suplemen vitamin mineralBentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering)Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan setiap saat)
Persiapan pulang
Gejala klinik tidak adaNafsu makan baikPembekalan terhadap orang tua tentang gizi, perilaku hidup dan lingkungan yang sehat
Komplikasi
Infeksi saluran pencernaanDefisiensi vitaminDepresi mental
Program pemerintah –penanggulangan KEP
Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama
Ibu hamilBayiBalitaAnak-anak sekolah dasar
Keterpaduan kegiatan
Penyuluhan giziPeningkatan pendapatanPeningkatan pelayanan kesehatanKeluarga berencanaPeningkatan peran serta masyarakat
Kegiatan
Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu
Penanganan secara khusus KEP berat
Rujukan pelayanan gizi di posyanduPeningkatan gerakan sadar pangan dan giziASI eksklusif
OBESITAS
adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuhGizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun tidak selalu identik dengan obesitas
BB >>> tidak selalu obesitas
Penyebab
Perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan lingkunganAktifitas fisik yang rendahGangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau akibat)Laju pertumbuhan yang sangat cepatGenetik atau faktor keturunanGangguan hormon
Gejala
Terlihat sangat gemukLebih tinggi dari anak normal seumurDagu gandaBuah dada seolah-olah berkembangPerut menggantungPenis terlihat kecil
Terdapat 2 golongan obesitas
Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makananObesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat
Resiko/dampak obesitas
Gangguan respon imunitas selulerPenurunan aktivitas bakterisidaKadar besi dan seng rendah
Penatalaksanaan
Menurunkan BB sangat drastis dapat menghentikan pertumbuhannya. Pada obesitas sedang, adakalanya penderita tidak memakan terlalu banyak, namun aktifitasnya kurang, sehingga latihan fisik yang intensif menjadi pilihan utamaPada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet. Jumalh energi dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa mengurangi pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi esensial.Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu dengan mengubah perilaku makanMengatasi gangguan psikologisMeningkatkan aktivitas fisikMembatasi pemakaian obat-obatan yang untuk mengurangi nafsu makanBila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat berjalan, rujuk ke rumah sakitKonsultasi (psikologi anak atau bagian endokrin)
ANEMIA
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut.
Macam-macam anemia
Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin
Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksiHasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanenDefisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka, menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.
Ciri
Akan memperlihatkan respon yang baik dengan pemberian preparat besiKadar Hb meningkat 29% setiap 3 minggu
Tanda dan gejala
Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)LemahLesuHb rendahSering berdebarPapil lidah atrofiTakikardiSakit kepalaJantung membesar
Dampak
Produktivitas rendahSDM untuk generasi berikutnya rendah
Penyebab
Sebab langsung
Kurang asupan makanan yang mengandung zat besiMengkonsumsi makanan penghambat penyerapan zat besiInfeksi penyakit
Sebab tidak langsung
Distribusi makanan yang tidak merata ke seluruh daerah
Sebab mendasar
Pendidikan wanita rendahEkonomi rendahLokasi ggeografis (daerah endemis malaria)
Kelompok sasaran prioritas
Ibu hamil dan menyusuiBalitaAnak usia sekolahTenaga kerja wanitaWanita usia subur
Penanganan
Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusuiPembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balitaPembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian suplemen tambahan kepada anak sekolahPembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanitaPemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur (WUS)
DEFISIENSI VITAMIN A
Prevalensi tertinggi terjadi pada balita
Penyebab
Intake makanan yang mengandung vitamin A kurang atau rendahRendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASIMP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin AGangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroidKerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)
Sifat
Mudah teroksidasiMudah rusak oleh sinar ultravioletLarut dalam lemak
Tanda dan gejala
Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis korneaKadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
Tanda hipervitaminosis
Akut
Mual, muntahFontanela meningkat
Kronis
AnoreksiaKurusCengengPembengkakan tulang
Upaya pemerintah
Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin AFortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU, usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai usiaPasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)
Catatan
Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh, dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut dalam airGangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung pada morbiditas dan mortalitas, dan pneumonia
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.Merupakna masalah duniaTerjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodiumDefisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
Dampak
Pembesaran kelenjar gondokHipotiroidKretinismeKegagalan reproduksiKematian
Defisiensi pada janin
Dampak dari kekurangan yodium pada ibuMeningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahirTerjadi kretinisme endemisJenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia spatik)Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme)
Defisiensi pada BBL
Penting untuk perkembangan otak yang normalTerjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun pada mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium
Defisiensi pada anak
Puncak kejadian pada masa remajaPrevalensi wanita lebih tinggi dari laki-lakiTerjadi gangguan kinerja belajar dan nilai kecerdasan
Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar menurut WHO (1990)
Tingkat 0 : tidak ada pembesaran kelenjarTingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah maksimalTingkat IB : hanya terlihat pada posisi tengadah maksimalTingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak ± 5 meterTingkat III : terlihat nyata dari jarak jauh
Sasaran
Ibu hamilWUS
Dosis dan kelompok sasaran pemberian kapsul yodium
Bayi < 1tahun : 100 mgBalita 1-5 tahun : 200 mgWanita 6-35 tahun : 400 mgIbu hamil (bumil) : 200 mgIbu meneteki (buteki) : 200 mgPria 6-20 tahun : 400 mg
GAKY tidak berhubungan denga tingkat sosek melainkan dengan geografis
Spektrum gangguan akibat kekurangan yodium
Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa (bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan psikomotorNeonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonatusAnak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah), gangguan perkembanganDewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodium
Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food. Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.
Pencegahan/penanggulangan
Fortifikasi : garamSuplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium
terimakasih untuk info yang sangat bermanfaat. namun ada baiknya jika diberi sumber atau daftar pustaka pada tulisan Anda.
BalasHapus