Selasa, 22 November 2016

Masalah Gizi Di Indonesia

MASALAH-MASALAH GIZI DI INDONESIA

1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

2. OBESITAS

3. ANEMIA

4. DEFISIENSI VITAMIN A

5. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION (PEM)/PROTEIN CALORI MALNUTRITION (PCM)

Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal malnutrition)Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkorTerdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas

Penyebab

Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendahGangguan sistem pencernaan atau penyerapan makananPengetahuan yang kurang tentang giziKonsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkorDiet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmusKwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASITerjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi

Gejala klinis KEP ringan

Pertumbuhan mengurang atau berhentiBB berkurang, terhenti bahkan turunUkuran lingkar lengan menurunMaturasi tulang terlambatRasio berat terhadap tinggi normal atau menurunTebal lipat kulit normal atau menurunAktivitas dan perhatian kurangKelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Pembagian

MarasmusKwashiorkorMarasmus-kwashiorkor

Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.

Penyebab

Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makananKebiasaan makanan yang tidak layakPenyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan gejala

Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurusMata besar dan dalam, sinar mata sayuMental cengengFeces lunak atau diareRambut hitam, tidak mudah dicabutJaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilangKulit keriput, dingin, kering dan mengendurTorax atau sela iga cekungAtrofi otot, tulang terlihat jelasTekanan darah lebih rendah dari usia sebayanyaFrekuensi nafas berkurangKadar Hb berkurangDisertai tanda-tanda kekurangan vitamin

Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.

Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Penyebab

Kekurangan protein dalam makananGangguan penyerapan proteinKehilangan protein secara tidak normalInfeksi kronisPerdarahan hebat

Tanda dan gejala

Wajah seperti bulan “moon face”Pertumbuhan tergangguSinar mata sayuLemas-lethargiPerubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)Rambut merah, jarang, mudah dicabutJaringan lemak masih adaPerubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)Iga normal-tertutup oedemaAtrofi ototAnoreksiaDiarePembesaran hatiAnemiaSering terjadi acitesOedema

Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor

Penatalaksanaan

Secara umum

Ruangan cukup hangat dan bersihPosisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)Pencegahan infeksi nosokomialPenimbangan BB tiap hari

Secara khusus

Resusitasi dan terapi komplikasi

Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin ATerapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat

Dietetik

Prinsip TKTP dan suplemen vitamin mineralBentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering)Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan setiap saat)

Persiapan pulang

Gejala klinik tidak adaNafsu makan baikPembekalan terhadap orang tua tentang gizi, perilaku hidup dan lingkungan yang sehat

Komplikasi

Infeksi saluran pencernaanDefisiensi vitaminDepresi mental

Program pemerintah –penanggulangan KEP

Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama

Ibu hamilBayiBalitaAnak-anak sekolah dasar

Keterpaduan kegiatan

Penyuluhan giziPeningkatan pendapatanPeningkatan pelayanan kesehatanKeluarga berencanaPeningkatan peran serta masyarakat

Kegiatan

Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu

Penanganan secara khusus KEP berat

Rujukan pelayanan gizi di posyanduPeningkatan gerakan sadar pangan dan giziASI eksklusif

OBESITAS

adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuhGizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun tidak selalu identik dengan obesitas

BB >>> tidak selalu obesitas

Penyebab

Perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan lingkunganAktifitas fisik yang rendahGangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau akibat)Laju pertumbuhan yang sangat cepatGenetik atau faktor keturunanGangguan hormon

Gejala

Terlihat sangat gemukLebih tinggi dari anak normal seumurDagu gandaBuah dada seolah-olah berkembangPerut menggantungPenis terlihat kecil

Terdapat 2 golongan obesitas

Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makananObesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat

Resiko/dampak obesitas

Gangguan respon imunitas selulerPenurunan aktivitas bakterisidaKadar besi dan seng rendah

Penatalaksanaan

Menurunkan BB sangat drastis dapat menghentikan pertumbuhannya. Pada obesitas sedang, adakalanya penderita tidak memakan terlalu banyak, namun aktifitasnya kurang, sehingga latihan fisik yang intensif menjadi pilihan utamaPada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet. Jumalh energi dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa mengurangi pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi esensial.Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu dengan mengubah perilaku makanMengatasi gangguan psikologisMeningkatkan aktivitas fisikMembatasi pemakaian obat-obatan yang untuk mengurangi nafsu makanBila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat berjalan, rujuk ke rumah sakitKonsultasi (psikologi anak atau bagian endokrin)

ANEMIA

Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.

Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut.

Macam-macam anemia

Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin

Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12

Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksiHasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanenDefisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka, menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.

Ciri

Akan memperlihatkan respon yang baik dengan pemberian preparat besiKadar Hb meningkat 29% setiap 3 minggu

Tanda dan gejala

Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)LemahLesuHb rendahSering berdebarPapil lidah atrofiTakikardiSakit kepalaJantung membesar

Dampak

Produktivitas rendahSDM untuk generasi berikutnya rendah

Penyebab

Sebab langsung

Kurang asupan makanan yang mengandung zat besiMengkonsumsi makanan penghambat penyerapan zat besiInfeksi penyakit

Sebab tidak langsung

Distribusi makanan yang tidak merata ke seluruh daerah

Sebab mendasar

Pendidikan wanita rendahEkonomi rendahLokasi ggeografis (daerah endemis malaria)

Kelompok sasaran prioritas

Ibu hamil dan menyusuiBalitaAnak usia sekolahTenaga kerja wanitaWanita usia subur

Penanganan

Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusuiPembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balitaPembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian suplemen tambahan kepada anak sekolahPembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanitaPemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur (WUS)

DEFISIENSI VITAMIN A

Prevalensi tertinggi terjadi pada balita

Penyebab

Intake makanan yang mengandung vitamin A kurang atau rendahRendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASIMP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin AGangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroidKerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)

Sifat

Mudah teroksidasiMudah rusak oleh sinar ultravioletLarut dalam lemak

Tanda dan gejala

Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis korneaKadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl

Tanda hipervitaminosis

Akut

Mual, muntahFontanela meningkat

Kronis

AnoreksiaKurusCengengPembengkakan tulang

Upaya pemerintah

Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin AFortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU,  usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai usiaPasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)

Catatan

Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh, dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut dalam airGangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung pada morbiditas  dan mortalitas, dan pneumonia

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.Merupakna masalah duniaTerjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodiumDefisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok

Dampak

Pembesaran kelenjar gondokHipotiroidKretinismeKegagalan reproduksiKematian

Defisiensi pada janin

Dampak dari kekurangan yodium pada ibuMeningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahirTerjadi kretinisme endemisJenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia spatik)Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme)

Defisiensi pada BBL

Penting untuk perkembangan otak yang normalTerjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun pada mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium

Defisiensi pada anak

Puncak kejadian pada masa remajaPrevalensi wanita lebih tinggi dari laki-lakiTerjadi gangguan kinerja belajar dan nilai kecerdasan

Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar menurut WHO (1990)

Tingkat 0 : tidak ada pembesaran kelenjarTingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah maksimalTingkat IB : hanya terlihat pada posisi tengadah maksimalTingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak ± 5 meterTingkat III : terlihat nyata dari jarak jauh

Sasaran

Ibu hamilWUS

Dosis dan kelompok sasaran pemberian kapsul yodium

Bayi < 1tahun : 100 mgBalita 1-5 tahun : 200 mgWanita 6-35 tahun : 400 mgIbu hamil (bumil) : 200 mgIbu meneteki (buteki) : 200 mgPria 6-20 tahun : 400 mg

GAKY tidak berhubungan denga tingkat sosek melainkan dengan geografis

Spektrum gangguan akibat kekurangan yodium

Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa (bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan psikomotorNeonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonatusAnak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah), gangguan perkembanganDewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodium

Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food. Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.

Pencegahan/penanggulangan

Fortifikasi : garamSuplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium

1 komentar:

  1. terimakasih untuk info yang sangat bermanfaat. namun ada baiknya jika diberi sumber atau daftar pustaka pada tulisan Anda.

    BalasHapus