BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Telah diketahui bahwa tubuh kita memerlukan berbagai zat gizi dengan
jumlah masing – masing yang mencukupi. Menjadi pertanyaan beberapa kuantum
masing – masing zat gizi diperlukan agar tubuh tetap sehat. Untuk beberapa
jenis zat gizi, para ahli telah meneliti kwantum yang diperlukan setiap zat
setiap harinya. Tetapi tidak semua zat gizi dapat diketahui jumlah yang
diperlukan karena terdapat faktor – faktor yang berpengaruh sehingga sulit
untuk diteliti dan perhitungkan. Ada pula zat – zat gizi yang diperlukan dalam
jumlah kecil, sehingga tidak pernah timbul kesulitan dalam memenuhi kebutuhan, jumlah kebutuhan tubuh
akan kwantum zat gizi selalu tersedia didalam rata – rata hidangan yang
dikonsumsi masyarakat. Untuk beberapa zat gizi yang sering menimbulkan
persoalan dalam memenuhi kebutuhan badan, telah diteliti dan diketahui kwantum
yang diperlukan tubuh setiap hari, untuk setiap kelompok umur , jenis kelamin
dan kondisi fungsional, seperti keadaan
hamil dan menyusui pada para wanita. Peranan media sangat krusial dalam mempengaruhi masyarakat.
Salah satu yang mencolok adalah gaya hidup masyarakat dalam mencari zat – zat
gizi yang baik untuk di konsumsi seperti suplemen . suplemen
yang banyak di cari dan digembar-gemborkan
nyatanya belum jelas memiliki manfaat yang terbukti secara ilmiah berdampak
pada kesehatan. Bahkan, justru membuat asupan nutrisi tubuh menjadi berlebihan
yang dapat menimbulkan masalah kesehatan . Selain kelebihan,
kekurangan zat gizi esensial menyebabkan penyakit kurang gizi yang akan
menghambat kerja organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan
tubuh menimbun atau menyimpan semakin banyak penyakit. Lalu bagaiman cara kita
agar dapat
menentukan zat – zat gizi yang baik tubuh.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan kebutuhan minimal sehari dan
anjuran kebutuhan sehari ?
2. Bagaimana
cara menentukan kebutuhan zat – zat gizi dan kebutuhan tubuh akan energi ?
3. Bagaimana
menetukan kebutuhan energi dan bahan
makanan pengganti ?
4. Sebutkan
10 zat gizi yang baik di konsumsi oleh tubuh ?
5. Bagaimana
cara menetukan faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi ?
6. Bagaimana
cara peningkatan gizi di Indonesia ?
1.3.Tujuan
1. Memahamo
cara menentukan kebutuhan minimal sehari dan anjuran kebutuhan sehari
2. Mengetahui
cara menentukan kebutuhan zat – zat gizi
dan kebutuhan tubuh akan energi
3. Mengetahui
cara menetukan angka kebutuhan terbobot
dan bahan makanan pengganti
4. Mengetahui
10 zat gizi yang baik di konsumsi oleh tubuh
5. Mengetahui
cara menetukan faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi
6. Mengetahui
kegiatan peningkatan gizi di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1.
Kebutuhan Minimal Sehari dan Anjuran Kebutuhan Sehari
Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR )
Minimal Daily Requirement Nilai Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) untuk zat –
zat gizi tertentu telah di tentukan dengan dua pendekatan : Pendekatan
terapedik dan Pendekatan preventif. Pada pendekatan terapedik, subjek percobaan
dibuat sakit dahulu dan kemudia diberi zat gizi yang sedang diteliti untuk
menetukan dosis terkecil yang dapat menyembuhkan gejala – gejala kekurangan
zat gizi. Pada pendekatan preventif
subjek percobaan sehat diberi makanan yang mengandung zat gizi sedang diteliti
dikurangi secara bertingkat dan dicari dosis terkecil yang sanggup menjaga
subjek percobaan dari gejala – gejala defisiensi zat gizi. Anjuran kebutuhan sehari Recommended Daily Alloance RDA. MDR adalah
kebutuhan minimal sehari agar seseorang
tidak menjadi sakit , pada kondisi umum di anggap normal. Ada keadaan
khusus , dosis MDR tidak akan mencukupi.
Jumlah ( dosis ) MDR zat gizi telah tambahan kemudian dianjurkan untuk
dikonsumsi setiap hari dan disebut Anjuran Kecukupan sehari atau RDA (
Recommended Daily Allowance ). Tambahan pada MRD menjadikan RDA di sebut
batasan keamanan ( safety margin ) sehingga
dapat dirumuskan :
RDA = MDR+
RDA = Anjuran Kecukupan Sehari
MDR = Kebutuhan Minimal Sehari
= Batas Keamanan
|
Nilai
MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa . tetapi RDA berbeda – beda bagi
masing – masing Negara atau bangsa. Hal ini karena nilai batas keamanan yang
bebeda – beda. Faktor – faktor yang mempengaruhi besar dan batasan keamanan ialah :
-
Tingkat gizi masyarkat yang inggin
dicapai
-
Tingkat ekonomi masyarakat ( Negara )
yang menentukan tingkat daya beli
-
Umur kelompok
-
Jenis kelamin
-
Kondisi fisik, seperti sedang hamil atau
sedang menyusui.
Nilai RDA berlaku bagi rata – rata
masyarakat , bila diterapkan bagi perorangan, harus diadakan adaptasi kondisi
orang, misalnya orang gemuk mungkin memerlukan lebih banyak zat gizi dan
sebaliknya orang kurus lebih akan memerlukan lebih sedikit zat gizi dibandikan
dengan RDA. Tingkat kegiatan kerja berpengaruh terhadap RDA bagi perorangan,
demikian pula keadaan rekonvalensen memelukan tambahan terhadap RDA. Bahwa
besar batas keamanan berbada bagi berbagai masyarakat atau suatu Negara
sehingga RDA juga berbeda menutut masing – masing Negara. Nilai RDA untuk suatu
Negara harus ditinjau secara periodik.
a. Daftar
RDA Indonesia
Zat
gizi yang dicantumkan didalam Daftar Anjuran Keccukupan sehari (RDA) bagi Indonesia hanya untuk zat –zat
gizi tertentu, terutama bagi zat – zat gizi yang sering menimbulkan problem
kesehatan. Energi ikut dicantumkan, meskipun tidak termasuk zat gizi. Bahwa
energi dihasilkan oleh tiga sumber energi utama
: Karbohidrat, lemak, dan Protein, merupakan produk bersama dari tiga
jenis zat gizi. Telah kita ketahui bahwa energi dinyatakan dalam satuan kalori,
yang sebenarnya diketahui kilogram kalori.
b. Penggunaan
daftar RDA
Angka – angka didalam daftar RDA
merupakan nilai rata – rata unutk kelompok populasi, seorang sehari karena itu,
nilai daftar dikelompokan golongan umur, kelompok jenis kelamin, dan berat
badan. Penggunaan utama daftar RDA adalah untuk menilai data rata – rata hasil
sesuatu survey dan merancang penyediaan pangan bagi suatu kelompok masyarakat.
a. Revisi
Daftar RDA secara Periodik
Meskipun
MDR sama bagi semua bangsa, tetapi setiap Negara mempunyai nilai RDA sendiri –
sendiri yang saling berbeda karan nilai batas keamanan yang berbeda. Daftar
RDA sebaiknya direfisi secara periodic, bila terjadi perubahan yang
mendadak kepada kondisi masyarakat yang mempengaruhi nilai batas keamanan,
seperti tingkat daya beli masyarakat. Di
Indonesia sejak kemerdakaan refisi daftar RDA mula – mula di lakukan setiap 10
tahun tetapi sejak REPELITA ( rencana pembangan lima tahun ) yang mencapai
kemajuan ekonomi pesat refisi daftar RDA dilakukan setelah 5 tahun.
2.2.
Kebutuhan Tubuh Akan Energi
Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari zat gizi yang merupakan sumber utama ialah
karbohidrat,lemak dan protein. Energi yang diperlukan dinyatakan dalam satuan
kalori. Dalam ilmu alam dikenal dengan satuan gramkalori dan kilogram kalori (
1 Kgkal = 103 gramkal ). Dalam ilmu gizi hanya dikenal satu jenis kalori. Yaitu
sama dengan Kgkal dalam pengertian ilmu alam. Unutk satuan pengukur energi di
pergunakan Joule ( J ). Hubungan antara satuan kalori dan Joule ialah :
1 kal = 4,185 kj ( kilojoules ); 1K= 103 J. Energi yang
dibutuhkan tubuh terutama berasal dari zat gizi karbohidrat, lemak dan protein.
Beberapa jenis ikatan organik didalam bahan makan memberikan juga energi seperti
alkhol dan asam – asam organik tetapi pada umumnya zat – zat organik ini tidak
di konsumsi dalam jumlah yang berarti, sehingga iurannya kepada energi makanan
dapat diabaikan. Energi
kimiawi di dalam bahan makanan berasal dari energi photon di dalam sinar
matahari, yang di tangkap oleh tumbuhan dalam proses photosyntetis, menjadi
ikatan-ikatan organik di dalam bahan makanan. Energi yang dipergunakan tubuh
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar : Energi untuk kebutuhan physologis
minimal tubuh dalam keadaan basal, disebut metabolisma basal (basal metabolism,
BM). Dan energi untuk melakukan kerja luar.
a. Metabolisma
Basal.
Energi
basa (BM) ialah energi yang diperlukan minimal untuk melaksanakan gaya hidup
biologis, tanpa melakukan kerja luar. Energi basal dipergunakan untuk denyut
jantung, gerak alat pernapasan , gerak alaat pencernaan , alat urogenital ,
sekresi kelenjar-kelanjar , biolistrik syaraf dan sejenisnya.. Ada dua cara
melaksanakan kalorimetri untuk mengukur kwantum enersi yang dikeluarkan oleh
tubuh dalam bentuk enersi thermis:
-
Kalorimetri langsung (direct
calorimetry)
Bila suhu air sebelum
percobaan Tp dan pada akhir percobaan terdapat TA, maka kenaikan suhu karena
menyerap enersi thermis dari tubuh itu T=TA-Tp, terdapatlah persaamaan: enersi
yang diserap alat-alat dan air sama banyak dengan enersi yang dikeluarkan
tubuh.
E = (A + W). T
E = Energi yang dikeluarkan tubuh (kalori)
A = Berat air (Kg)
W = Nilai air alat
T = TA – Tp – Kenaikan suhu dalam percobaan (˚C).
b. kebutuhan
Enersi bagi Kerja Luar.
Energi yang di perlukan tubuh untuk
mengerjakan kerja luar merupakan tambahan terhadap enersi BM. Energi untuk
kerja luarpun berasal dari sumber enersi utama dalam bahan makanan, yang dapat
pula diukur dengan cara kalorimetri tak langsung, misalnya dengan kantung
DOUGLAS (sistem terbuka) atau dengan spirometer KOFRANYIMICHAELIS (sistem
tertutup ).
Sangat
ringan kurang
dari 2,5
Ringan 2,5
- 4,9
Sedang 5,0 - 7,4
Berat 7,5 - 9,9
Sangat berat 10,0 - 12,4
Luar biasa berat 12,5 atau lebih
Sedang 5,0 - 7,4
Berat 7,5 - 9,9
Sangat berat 10,0 - 12,4
Luar biasa berat 12,5 atau lebih
Untuk
lebih praktis disusun Daftar RDA untuk kebutuhan kalori suatu masyarakat.
Metabolisme susunan hidangan, umur, jenis kelamin, kondisi iklim, kondisi
physiologik seperti hamil dan menyusui, serta kondisi kesehatan (infeksi,
kelainan hormonal, dan lain - lain).
TABEL KEBUTUHAN ENERGI SEHARI
DIKAITKAN
DENGAN TINGKAT BM
Tingkat
berat Energi
yang diperlukakan
Pekerjaan Kalori/24
jam
Sangat ringan BM
+30%
Ringan BM
+ 50%
Sedang BM
+ 75%
Berat BM
+ 100%
Sangar
berat BM
+ 125% atau lebih
2.3.Angka Kebutuhan
Terbobot dan Bahan Makan Pengganti
a. Pengaruh
Susunan Hidangan Spesific Dynamic Action. ( SDA )
Pada umumnya energi yang telah
dikonsumsi dalam hidangan, dan berbeda menurut jenis komposisi yang dikonsumsi
tersebut. Jadi setiap jenis zat gizi sumber energi itu menyebabkan stimulasi
terhadap metabolisme yang menghasilkan energi. Stimulasi zat gizi untuk
menambah produksi energi tubuh ini disebut Specific Dynamic Action (SDA). Nilai
SDA untuk berbagai jenis sumber utama energi dan untuk hidangan campuran,
terlihat pada Daftar nilai SDA untuk berbagai bahan makanan :
NILAI SDA UNTUK BERBAGAI BAHAN
MAKANAN
Bahan
makanan ( Zat Gizi ) SDA
dalam %
Karbohidrat 6
- 75%
Lemak 4
- 14%
Protein 30
- 40%
Hidangan
campuran 10 -
17%
(
rata - rata 10%)
Dalam
perhitungan kebutuhan energi hidangan bagi seseoang harus dimasukkan tambahan
pemakaian energi bagi SDA ini, karena bila tidak diberi alokasi di dalam
makanan, akan diambil dari jaringan tubuh sendiri. Jenis energi yang dibutuhkan
di dalam hidangan harus memenuhi keperluan :
-
Metabolisma Basal (BM)
-
Kerja luar
-
SDA, dan
-
Untuk kondisi physiologik khusus seperti
kehamilan, menyusui.
Semua kebutuhan energi ini sudah
tercakup dalam RDA energi yang disusun oleh Kementrian Kesehatan, seperti yang
terlihat pada halaman 208. Baik diingatkan kembali bahwa RDA yang tertera di
dalam daftar tersebut berlaku bagi rata - rata seorang Indonesia dalam 24 jam.
Pentrapan nilai RDA ini bagi perorangan harus dikoreksi atau diadaptasikan pada
kondisi (struktur) tubuh dan kondisi kerja orang tersebut (kerja berat, ringan,
dan sebagainya). Penilaian dampak akhir dari tingkat konsumsi tehadap kesehatan
orang tersebut ditentukan dengan melihat kondisi kesehatan klinis orang
tersebut. average)
b. Kebutuhan
Rata - Rata Terbobot Seorang Indonesia
Sehari dibulatkan 1.990 kal/sehari.
Ditambah safety margin dan dibulatkan 2.100 kal/sehari Untuk dapat
menghitungnya diperlukan:
-
Data Demografi
-
Daftar RDA menurut umur dan jenis
kelamin
-
Jumlah krhamilan dan menyusui.
Dihitung
berdasarkan FAO -WHO, Handbook on Human
Nutrition Requirements, Rome 1974. Terjemahan Kebutuhan Energi Rata - rata
Terbobot ke dalam Bahan Makanan Pokok. Kebutuhan energi terutama dipengaruhi oleh bahan makanan pokok. Untuk perhitungan
ini perlu diketahui berapa persen dari energi total yang dibutuhkan manusia
Indonesia sehari itu berasal dari beras sebagai sumber utama energi.
c. Penggunaan
Angka Kebutuhan Beras Rata - rata Terbobot.
Kebutuhan beras rata - rata terbobot
sangat memudahkan dalam menyediakan pangan untuk masyarakat, dalam hal ini
berbentuk beras. Ke dalam angka kebutuhan rata - rata terbobot telah
diperhitungkan pengaruh - pengaruh khusus perbedaan kelompok.. Kalau bahan
makanan pokok tersebut bukan beras, maka perhitungan yang diguunakan adalah
satuan energi, yaitu 2.100 kal. Kalau dianggap bahwa presentasi energi
non-beras ini sama dengan energi yang diberikan beras (60%), dapat dilakukan
perhitungan konveri beras ke dalam makanan non-beras, berdasarkan isi kalori
non-beras dan isi kalori beras. Nilai konversi tersebut ialah:
NKBeras/NKnon-B x Beras
d. Kebutuhan
Tubuh akan Protein.
Kebutuhan tubuh akan protein pada orang
dewasa ditentukan dengan cara: Nitrogen Balance, dan Factorial Method. Pada
orang dewasa, dianggap sudah tidak ada lagi pertumbuhan badan, sehingga
penggunaan protein untuk pertumbuhan dapat diabaikan. Penetuan Kebutuhan Protein dengan Nitrogen
Balance . Maka protein yang merupakan
RDA adalah setelah ditambah dengan batas keamanan (safety margin).
NU = Neks-U
+ NEU
NF = Neks-F + NEF
Bila
Nkon = O, maka Neks-U dan Neks-F keduanya menjadi nol.
Pada saat itu: NU = Neks-U dan NF= Neks- F. Jadi nitrogen
endogen dalam uine dan dalam tinja terdapat bila subjek percobaan diberi
hidangan bebas nitrogen; protein di dalam urine dan di dalam Menentukan Kebutuhan Protein dengan Factorial
Method. Dalam metode ini kebutuhan minimal protein (N) ditentukan dengan menliti total N yang di ekskresikan oleh tubuh. Kebutuhan protein (N) pada
orang dewasa adalah jumlah (N) yang diperlukan untuk menggantikan N yang diekskresikan oleh tubuh tersebut. Tubuh mengekskresikan nitrogen melalui beberapajalur
:
-
Eksresi N dalam urine: NU
-
Eksresi N dalamtinja: NF
-
Eksresi N melaluipermukaankulit,
dalambentukrambut yang rontokterbuangdanepithelsertaeksresikulit yang terbuang.
Kebutuhan nitrogen (protein) seorang dewasa sehari rata‑ rata adalah 1.0 mg/kg berat badan.
e.
Penyediaan
Protein Bagi Masyarakat
Penyediaan protein bagi sesuatu masyarakat harus pula dirancang setiap
tahunnya. Untuk menghitung kebutuhan penyediaan protein nasional melalui
data. Demografik; Meliputi jumlah total penduduk, distribusi kelompok umur dan jenis kelamin, jumlah bayi tahun tersebut, jumlah ibu yang sedang hamil dan jumlah ibu yang menyusukan.
f.
Data (Daftar RDA) Yang Berlaku bagi Masyarakat
Metode menghitung kebutuhan rata-rata seorang
Indonesia sehari bagi
protein, mengahsilkan apa
yang disebut kebutuhan
rata-rata terbobot (weighted average).
g. Terjemahan Kebutuhan Rata-rata Terbobot
Protein kedalam BahanMakanan.
Kebutuhanakan protein ini harus di konversi ke dalam makanan sumber protein yang terdapat di Indonesia dalam hidangan masyarakat umum.
h. BahanMakananPengganti
Hagi makanan pokok, umumnya merupakan sumber energi yang berasal dari karbohidrat: beras, jagung, terigu,
singkong, ubijalar, talas, sagu.
2.4. Zat - Zat Gizi
1. Karbohidrat- Fungsi
karbohidrat yaitu
menghasilkan energi, merupakan cadangan tenaga bagi tubuh, dan mempertahankan
suhu tubuh. Sumber karbohidrat antara
lain nasi, gandum, sagu, jagung, dan ketela pohon.
2. Protein- Fungsi
Protein yaitu unuk membentuk sel-sel jaringan tubuh manusia,
mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus, dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan.Sumber protein hewani antara lain daging, ikan, putih telur, dan
susu. Sumber protein nabati antara lain kacang dan kedelai.
3. Lemak- Fungsi
lemak adalah sebagai makanan
cadangan, penghasil energi, pelindung tubuh dari pengaruherubahan suhu, dan
sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
4. Mineral- Fungsi
mineral adalah sebagai pengatur proses
metabolisme dalam tubuh. Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour,
yodium, zat besi, dan tembaga.
5. Air dalam tubuh
berfungsi melarutkan zat-zat makanan, melancarkan pencernaan, dan mengatur suhu
tubuh.
a.
Vitamin
A : Membantu menjaga kesehatan mata dan
menguatkan daya tahan tubuh. Dan Membantu fungsi fisiologi lainnya, termasuk
pertumbuhan jaringan tubuh.
-
Angka kebutuhan vitamin A : Wanita: 700 mikrogram per hari dan
Pria: 900 mikrogram per hari
-
Makanan yang mengandung Vitamin A: sayuran berdaun hijau gelap,
dan berwarna cerah, seperti ubi, labu, bayam, wortel.
Bonus nutrisi: banyak sayuran yang mengandung vitamin A, juga mengandung serat dan vitamin lainnya.
Bonus nutrisi: banyak sayuran yang mengandung vitamin A, juga mengandung serat dan vitamin lainnya.
b.
Vitamin
C : Penting untuk menjaga daya tahan
tubuh agar tetap sehat, antioksidan yang ampun dan membantu mengurangi risiko
penyakit kanker, juga dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
-
Angka kebutuhan vitamin C : Wanita: 75 miligram per hari dan
Pria: 90 miligram per hari
-
Makanan yang kaya akan nutrisi vitamin C: jeruk, jambu biji, buah
persik, kiwi, cabai merah, brokoli, belewar, kale, kecambah brussel.
Bonus nutrisi: makanan yang kaya akan vitamin C juga mengandung serat dan beberapa vitamin, termasuk A dan K.
Bonus nutrisi: makanan yang kaya akan vitamin C juga mengandung serat dan beberapa vitamin, termasuk A dan K.
c.
Vitamin
D : Memainkan peranan penting dalam
membentuk dan mengelola tulang yang kuat.
-
Angka kebutuhan vitamin D : Wanita: Sampai 70 tahun: 600
international unit dan di atas 70 tahun: 700 international unit,
Pria
: Sampai 70 tahun: 600 international unit dan di atas 70 tahun: 700
international unit
-
Makanan yang mengandung Vitamin D: ikan salmon, tuna, susu yang
diperkaya, jus buah yang diperkaya.
Bonus nutrisi: Selain mengandung vitamin D, ikan juga kaya akan asam lemak omega-3, yang melindungi jantung dan memperlambat penurunan daya ingat di usia senja.
Bonus nutrisi: Selain mengandung vitamin D, ikan juga kaya akan asam lemak omega-3, yang melindungi jantung dan memperlambat penurunan daya ingat di usia senja.
d.
Vitamin
E : Antioksidan yang ampuh, membantu mencegah kerusakan sel-sel tubuh
yang menyebabkan kanker akibat radikal bebas. Dan kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan kerusakan jaringan saraf.
-
Angka kebutuhan vitamin E : Wanita: 15 miligram per hari dan
Pria: 15 miligram per hari
-
Makanan yang kaya akan vitamin E: kacang almon, biji bunga
matahari, hazelnut, sarden, alpukat, minyak bunga matahari.
Bonus nutrisi: kacang banyak mengandung lemak tak jenuh yang membantu mencegah penyakit jantung.
Bonus nutrisi: kacang banyak mengandung lemak tak jenuh yang membantu mencegah penyakit jantung.
e.
Vitamin
K : Penting untuk pembekuan darah,
memiliki peranan penting dalam mineralisasi tulang dan pertubuhan sel-sel
tubuh, kekurangan vitamin K dapat menyebabkan memar, mimisan, dan tulang yang
rapuh.
-
Angka kebutuhan vitamin K : Wanita: 90 mikrogram per hari dan
Pria: 120 mikrogram per hari
-
Makanan yang mengandung vitamin K: kale, bayam, sawi hijau,
kecambah brussel, brocoli, bit hijau, collard hijau, mustard hijau.
Bonus nutrisi: sayuran berdaun hijau gelap juga mengandung vitamin A dan C, serta mengandug serat.
Bonus nutrisi: sayuran berdaun hijau gelap juga mengandung vitamin A dan C, serta mengandug serat.
f.
Kalsium
: Penting untuk kesehatan tulang dan
mencegah osteoporosis, juga melindungi jantung dan
pembuluh darah arteri, menurunkan risiko kanker payudara dan juga dapat menjaga
tubuh melawan jenis kanker lain.
-
Angka kebutuhan kalsium : 19-50 tahun: 1000 miligram per hari
dan di atas 50 tahun: 1200 miligram per hari
-
Makanan yang banyak mengandung kalsium: susu, yogurt, tofu yang
diperkaya kalsium, sereal yang diperkaya, keju rendah lemah, jus jeruk
yang diperkaya.
Bonus nutrisi: susu, yogurt, dan keju rendah lemak juga mengandung banyak protein serta potasium.
Bonus nutrisi: susu, yogurt, dan keju rendah lemak juga mengandung banyak protein serta potasium.
g.
Kolin :
Penting untuk membangun dan merawat
sel-sel tubuh. Terutama penting untuk otot dan fungsi saraf.
-
Angka kebutuhan kolin : Wanita: 425 miligram per hari dan
Pria: 550 miligram per hari
-
Makanan yang menganadung Kolin: telur dan kacang-kacangan.
Bonus nutrisi: telur dan kacang-kacangan juga kaya akan protein, folat, magnesium, dan potasium.
Bonus nutrisi: telur dan kacang-kacangan juga kaya akan protein, folat, magnesium, dan potasium.
h.
Magnesium
: Dibutuhkan untuk lebih dari 300 reaksi kimia dalam tubuh, membantu
mengatur tekanan darah, dan mengelola kekuatan tulang, menjamin kesehatan
sistem kekebalan tubuh.
-
Angka kebutuhan magnesium : Wanita : 19-30 tahun: 310 miligram
per hari, di atas 31 tahun: 320 miligram per hari dan Pria : 19-30 tahun: 400
miligram per hari di atas 31 tahun: 420 miligram per hari
-
Makanan yang banyak mengandung magnesium: ikan halibut,
kacang-kacangan, kacang tanah, bayam, oatmeal.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan juga kaya akan serat dan protein nabati. Ikan juga merupakan sumber yang baik untuk lemak tak jenuh yang dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan juga kaya akan serat dan protein nabati. Ikan juga merupakan sumber yang baik untuk lemak tak jenuh yang dapat membantu mencegah penyakit jantung.
i.
Potasium
: Fakta membuktikan bahwa kekurangan
potasium berkaitan dengan peningkatan tekanan darah, kekurangan potasium juga
dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal dan osteoporosis.
-
Angka kebutuhan potassium : Wanita: 4700 miligram per hari dan
Pria: 4700 miligram per hari
-
Makanan yang banyak mengandung potasium: kentang, tomat, bayam,
wortel, pisang, kacang-kacangan, ikan, jus jeruk.
Bonus nutrisi: dengan banyak memakan sayuran dan buah, anda juga meningkatkan asupan nutrisi untuk vitamin A, C dan K.
Bonus nutrisi: dengan banyak memakan sayuran dan buah, anda juga meningkatkan asupan nutrisi untuk vitamin A, C dan K.
j.
Serat :
Membantu mencegah dan melawan
penyakit jantung dan diabetes tipe 2dan membantu seseorang mengelola berat badan yang sehat.
Juga membantu memperlancar buang air besar.
-
Angka kebutuhan serat : Wanita: 28 gram per hari dan Pria:
34 gram per hari
-
Serat banyak terdapat pada: sayur-sayuran, buah-buahan,
gandum utuh, kacang-kacangan.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sayur dan buah juga mengandung berbagai vitamin.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sayur dan buah juga mengandung berbagai vitamin.
2.5. Faktor
Pengaruh dan Standa Kecukupan Gizi
Standar kecukupan gizi diperlukan
sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata dalam sehari
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal . kebutuhan gizi setiap individu
berbeda – beda tergantung beberapa faktor yang mempengaruhinya. Penilaiaan
standar kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya karya
pangan dan gizi yang direfisi setiap lima tahun sekali.
a. Konsep
dan kegunaan angka kebutuhan gizi
Pedoman atau acuan jenis dan jumlah zat
gizi yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata dalam satu hari sangat
diperlukan. Berkaitan dengan itu terdapat konsep kebutuhan gizi minimum sehari
( minimum daily requirement ) , yaitu jumlah zat gizi minimal yang di perlukan
seseorang dalam sehari untuk hidup sehat.
b. Faktor
pengaruh dan angka kebutuhan gizi
Kebutuhan pangan dan gizi berbeda antar
individu, karena di pengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
-
Tahap perkembangan
-
Faktor fisiologi tubuh, misalnya
kehamilan
-
Keadaan sakit dan dalam penyembuhan
-
Aktivitas fisik yang tinggi makin banyak
memerlukan energi
-
Ukuran tubuh ( berat dan tinggi badan )
c. Penentuan
kebutuhan kecukupa energi
Perhitungan kecukupan zat gizi yang
dianjurkan berdasarkan rata – rata patokan berat badan untuk masing – masing
kelompok umur dan jenis kelamin. Penyesuain berat badan ideal dalam AKG dengan berat badan aktual dilakukan
berdasarkan rumus :
Berat
badan actual
![]()
Berat
badan standar
|
Keterangan :
Berat
badan aktual : berat badan berdasarkan
hasil penimbangan
( Kg )
Berat
badan standar : Berat badan actual
yang tertera pada table
angka kebutuhan gizi
AKG : Angka kebutuhan gizi yang di anjurkan
Daftar AKG disusun
untuk 17 golongan umur sesuai jenis kelamin. Perbedaan kebutuhan gizi terutama
energi dan protein , cukup mencolok antar jenis kelamin terjadi pada usia 9
tahun. Pada usia 10 tahun AKG dibedakan antara pria dan wanita. Berdasarkan
WKNPG angka kecukupan energi rata – rata perkapita pada tingkat konsumsi adalah
2 ,200 kkal, tingkat ketersediaan adalah 2500 kkal.
Teori RBW (
teori berat badan relative ) :
BB ( Kg )
![]()
TB ( cm ) – 100
|
Keterangan
BB
= berat badan ( Kg )
TB = tinggi badan ( cm )
Di
mana dengan ketentuan :
Kurus juka RBW < 90 %
Normal jika RBW = 90 – 100 %
Gemuk jika RBW > 110 %% atau < 120 %
Obesits ringan RBW 120 -130 %
Obesitas sedang RBW 130 -140 %
Obesitas berat badan RBW > 140 %
Kebutuhan
kalori ( energi ) perhari :
Orang kurus BB X 40 - 60 Kalori
Orang normal BB X 30 Kalori
Orang Gemuk BB X 20 Kalori
Orang obesitas BB X ( 10-15 ) Kalori.
d. Perancangan
kebutuhan kecukupan gizi
Perancangan pemenuhan kebutuhan gizi (
kecukupan kalori dan protein ) dapat
dilakukan melalui tujuh langkah utama yaitu sebagai berikut :
-
Menetukan kebutuhan energi
-
Menentukan kebutahan protein
-
Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang
inggin digunakan yaitu memperhatikan bahan yang dimakan
-
Upaya pemenuhan menu 4 sehat 5 sempurna
-
Menggunakan ratio karbohidrat lemak
protein dengan perbandingan : Korbohidrat
50 . lemak 20, protein 30 .
-
Menggunakan prinsip halal dan thoyiban
-
Konfersikan kebutuhan kalori dan protein
pada kelima bahan makan makan dan hitung kembali kesesuaiannya.
2.6. Peningkatan
Gizi Di Indonesia
Usaha peningkatan gizi di Indonesia di dasarkan pada program – program gizi yang
sedang dan telah dilaksanakan di Indonesia selama ini antara lain meliputi :
a. Kegiatan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (
UPGK ) merupakan kegiatan lintas
sektoral yang didukung oleh beberapa
departee dan badan – badan pemerintah
yakni : Departemen Kesehatan , Departemen Pertanian, Departemen Agama dan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional . Kegitana UPGK telah
dilakukan dan di kelolah secara
seragam oleh semua sektor yang terlibat dengan sasaran , isi pesan dan
materi yang sama. Dalam pelaksanaan
kegiatan UPGK mempunyai beberapa
kegiatan yang pada hakikatnya merupakan suatu paket yaitu
-
Penimbangan bulanan anak balita dengan
menggunakan KMS ( Karti Menuju Sehat )
-
Pendidikan Gizi dan kesehatan bagi ibu –
ibu anak balita
-
Demonstrasi memasak makanan yang
memenuhi persyaratan gizi baik atau pemeberian makanan tambahan yang bergizi
tinggi, ataupun untuk tanaman obat tradisional ( apotek hidup )
-
Pemberian paket pertolongan gizi untuk
mereka yang memerlukan terdiri atas
vitamin A, tablet besi, garam oralit, dan garam beryodium
b. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A:
Sasaran program penanggulangan vitamin A adalah anak – anak pra sekolah . untuk
mencapai sasaran maka dilakukan pembagian kapsul vitamin A setiap enam bulan
seklai melalui kegiatan UPGK , UPGK intensif, puskesmas dan saluran distibusi khusus. Selain itu ditingkatkan konsumsi
makanan kaya vitamin A melalui pendidikan gizi
yang intensif dan pemanfaatan pekarangan rumah dan desa.
c. Penanggulangan Anemia Gizi Besi : Target Pelita III untuk
penanggulangan anemia gizi besi tidak dicantumkan secara eksplisit.
Penanggulangan anemia gizi besi terutama
dilakukan pada wanita hamil, anak – anak
0 - 6 tahun dan tergolong pekerja berpenghasilan rendah dengan distribusi pil besi. Pil besi
merupakan salah satu paket dalam
kegiatan UPGK.
d.
Penanggulangan Gondok Endemik, dilakukan
dengan pelarutan yodium ( Lipiodol ) dan
yodisasi garam konsumsi. Pelaksanaan yodisasi dilaksanakan oleh departemen
Perindustrian terhadap garam Mutu I dan II. Jumlah yodium yang di tambahkan
sebanyak 40 ppm dalam bentuk KIO3 dalam
pelaksanaannya departemen perindustrian bertanggung jawab dalam produksi ,
pembinaan, dan pengawasan muu garam beryodium.
e. Pengadaan
tenaga gizi
Dalam berbagai tingkat dan jenis
merupakan salah satu kegiatan yag sangat diperlukan untuk mengelola
perkembangan program – program perbaikan
pangan dan gizi yang dewasa ini sudah beraneka ragam dan berkembang jumlahnya. Dalam rangka
mencukupi kebutuhan tenaga atau petugas gizi di berbagai tingkat serta untuk
meningkatkan mutu tenaga yang ada, telah
dilaksanakan berbagai jenis pendidikan atau latihan serta penataran bagi
tenaga, petugas gizi .
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR )
Minimal Daily Requirement Nilai Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) untuk zat –
zat gizi tertentu telah di tentukan dengan dua pendekatan : Pendekatan terapedik
dan Pendekatan preventif. Pada pendekatan terapedik, subjek percobaan dibuat
sakit dahulu dan kemudia diberi zat gizi yang sedang diteliti untuk menetukan
dosis terkecil yang dapat menyembuhkan gejala – gejala kekurangan zat gizi. MDR adalah kebutuhan minimal sehari
agar seseorang tidak menjadi sakit ,
pada kondisi umum di anggap normal. Kecukupan sehari atau RDA ( Recommended
Daily Allowance ). Bahwa energi dihasilkan oleh tiga sumber energi utama : Karbohidrat, lemak, dan Protein, Kebutuhan
zat – zat gizi diperlukan oleh berat badan , umur, dan jenis kelamin. Faktor –
faktor khusus yang juga berpengaruh
ialah kondisi fisioiogik seperti kehamilan , menyusui dan tingkat
kegiatan kerja, terutama untuk kebutuhan energi. Dalam ilmu alam dikenal dengan
satuan gramkalori dan kilogram kalori ( 1 Kgkal = 103 gramkal ). Dalam ilmu
gizi hanya dikenal satu jenis kalori. Yaitu sama dengan Kgkal dalam pengertian
ilmu alam. Unutk satuan pengukur energi di pergunakan Joule ( J ). Hubungan
antara satuan kalori dan Joule ialah : 1 kal = 4,185 kj ( kilojoules ); 1K= 103
J. Bahan makanan pengganti dan penyediaan protein terdiri atas pengaruh susunan hidangan spesific
dynamic action., kebutuhan rata - rata terbobot seorang indonesia ,penggunaan
angka kebutuhan beras rata - rata terbobot,kebutuhan tubuh akan protein, penyediaan protein bagi masyarakat, data (daftar RDA ) yang berlaku bagi masyarakat dan
terjemahan kebutuhan
rata-rata terbobot protein kedalam bahan makanan
bahan makanan pengganti. Zat Gizi yakni : Karbohidrat , Protein, Lemak, Air, Mineral Vitamin A, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin K,
Kalsium, Kolin, Magnesium, Potasium, Serat. Standar kecukupan gizi
diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata
dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Penilaiaan standar
kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya karya pangan
dan gizi yang direfisi setiap lima tahun sekali. Konsep dan kegunaan angka
kebutuhan gizi, Faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi, Penentuan kebutuhan
kecukupa energi, Perancangan kebutuhan kecukupan gizi Usaha peningkatan gizi di
Indonesia di dasarkan pada program –
program gizi yang sedang dan telah dilaksanakan di
Indonesia selama ini antara lain meliputi :
Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK ), Penanggulangan
Kekurangan Vitamin A, Penanggulangan
Anemia Gizi Besi, Penanggulangan Gondok Endemik dan Pengadaan tenaga
gizi .
3.2.
Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk
dapat memenuhi asupan gizi yang cukup dan memeperhatikan keseimbang gizi
untuk disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
sehingga masyarakat dapat hidup sehat dan diharapkan makalah ini bisa menjadi bahan infomasi mengenai kebutuhan dan
rekomendasi zat – zat gizi yang baik bagi masyarakat .
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama Djaeni
Achmad : Ilmu Gizi ; 2010 , Dian Rakyat
Yuniastuti Ari ; Gizi dan Kesehatan ; 2008 , Graha Ilmu
Suhardjo ; Pendidikan Gizi ; 1996, Bumi Aksara :
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar