Senin, 21 November 2016

KEBUTUHAN DAN REKOMENDASI ZAT – ZAT GIZI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
       Telah diketahui bahwa tubuh kita memerlukan berbagai zat gizi dengan jumlah masing – masing yang mencukupi. Menjadi pertanyaan beberapa kuantum masing – masing zat gizi diperlukan agar tubuh tetap sehat. Untuk beberapa jenis zat gizi, para ahli telah meneliti kwantum yang diperlukan setiap zat setiap harinya. Tetapi tidak semua zat gizi dapat diketahui jumlah yang diperlukan karena terdapat faktor – faktor yang berpengaruh sehingga sulit untuk diteliti dan perhitungkan. Ada pula zat – zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil, sehingga tidak pernah timbul kesulitan dalam  memenuhi kebutuhan, jumlah kebutuhan tubuh akan kwantum zat gizi selalu tersedia didalam rata – rata hidangan yang dikonsumsi masyarakat. Untuk beberapa zat gizi yang sering menimbulkan persoalan dalam memenuhi kebutuhan badan, telah diteliti dan diketahui kwantum yang diperlukan tubuh setiap hari, untuk setiap kelompok umur , jenis kelamin dan kondisi fungsional, seperti  keadaan hamil dan menyusui pada para wanita. Peranan media sangat krusial dalam mempengaruhi masyarakat. Salah satu yang mencolok adalah gaya hidup masyarakat dalam mencari zat – zat gizi yang baik untuk di konsumsi seperti suplemen .  suplemen  yang banyak di cari dan  digembar-gemborkan nyatanya belum jelas memiliki manfaat yang terbukti secara ilmiah berdampak pada kesehatan. Bahkan, justru membuat asupan nutrisi tubuh menjadi berlebihan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan . Selain kelebihan, kekurangan zat gizi esensial menyebabkan penyakit kurang gizi yang akan menghambat kerja organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan tubuh menimbun atau menyimpan semakin banyak penyakit. Lalu bagaiman cara kita agar dapat menentukan zat – zat gizi yang baik tubuh.




1.2. Rumusan Masalah

1.      Bagaimana  cara menentukan kebutuhan minimal sehari dan anjuran kebutuhan sehari ?
2.      Bagaimana cara menentukan kebutuhan zat – zat gizi dan kebutuhan tubuh akan energi ?
3.      Bagaimana menetukan  kebutuhan energi dan bahan makanan pengganti ?
4.      Sebutkan 10 zat gizi yang baik di konsumsi oleh tubuh ?
5.      Bagaimana cara menetukan faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi  ?
6.      Bagaimana cara peningkatan gizi di Indonesia ?

1.3.Tujuan

1.      Memahamo cara menentukan kebutuhan minimal sehari dan anjuran kebutuhan sehari
2.      Mengetahui cara  menentukan kebutuhan zat – zat gizi dan kebutuhan tubuh akan energi
3.      Mengetahui cara  menetukan angka kebutuhan terbobot dan bahan makanan pengganti
4.      Mengetahui 10 zat gizi yang baik di konsumsi oleh tubuh
5.      Mengetahui cara menetukan faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi
6.      Mengetahui kegiatan peningkatan  gizi di Indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN

1.1.          Kebutuhan Minimal Sehari dan  Anjuran Kebutuhan Sehari
       Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) Minimal Daily Requirement Nilai Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) untuk zat – zat gizi tertentu telah di tentukan dengan dua pendekatan : Pendekatan terapedik dan Pendekatan preventif. Pada pendekatan terapedik, subjek percobaan dibuat sakit dahulu dan kemudia diberi zat gizi yang sedang diteliti untuk menetukan dosis terkecil yang dapat menyembuhkan gejala – gejala kekurangan zat  gizi. Pada pendekatan preventif subjek percobaan sehat diberi makanan yang mengandung zat gizi sedang diteliti dikurangi secara bertingkat dan dicari dosis terkecil yang sanggup menjaga subjek percobaan dari gejala – gejala defisiensi zat gizi.    Anjuran kebutuhan sehari  Recommended Daily Alloance RDA. MDR adalah kebutuhan minimal sehari agar seseorang  tidak menjadi sakit , pada kondisi umum di anggap normal. Ada keadaan khusus , dosis MDR tidak akan mencukupi.  Jumlah ( dosis ) MDR zat gizi telah tambahan kemudian dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dan disebut Anjuran Kecukupan sehari atau RDA ( Recommended Daily Allowance ). Tambahan pada MRD menjadikan RDA di sebut batasan keamanan ( safety margin ) sehingga  dapat dirumuskan :

RDA = MDR+
RDA = Anjuran Kecukupan Sehari
MDR = Kebutuhan Minimal Sehari
         = Batas Keamanan

Nilai MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa . tetapi RDA berbeda – beda bagi masing – masing Negara atau bangsa. Hal ini karena nilai batas keamanan yang bebeda – beda. Faktor – faktor yang mempengaruhi  besar dan batasan keamanan ialah :
-          Tingkat gizi masyarkat yang inggin dicapai
-          Tingkat ekonomi masyarakat ( Negara ) yang menentukan tingkat daya beli
-          Umur kelompok
-          Jenis kelamin
-          Kondisi fisik, seperti sedang hamil atau sedang menyusui.
       Nilai RDA berlaku bagi rata – rata masyarakat , bila diterapkan bagi perorangan, harus diadakan adaptasi kondisi orang, misalnya orang gemuk mungkin memerlukan lebih banyak zat gizi dan sebaliknya orang kurus lebih akan memerlukan lebih sedikit zat gizi dibandikan dengan RDA. Tingkat kegiatan kerja berpengaruh terhadap RDA bagi perorangan, demikian pula keadaan rekonvalensen memelukan tambahan terhadap RDA. Bahwa besar batas keamanan berbada bagi berbagai masyarakat atau suatu Negara sehingga RDA juga berbeda menutut masing – masing Negara. Nilai RDA untuk suatu Negara harus ditinjau secara periodik.
a.       Daftar RDA Indonesia
Zat  gizi yang dicantumkan didalam Daftar Anjuran  Keccukupan sehari   (RDA) bagi Indonesia hanya untuk zat –zat gizi tertentu, terutama bagi zat – zat gizi yang sering menimbulkan problem kesehatan. Energi ikut dicantumkan, meskipun tidak termasuk zat gizi. Bahwa energi dihasilkan oleh tiga sumber energi utama  : Karbohidrat, lemak, dan Protein, merupakan produk bersama dari tiga jenis zat gizi. Telah kita ketahui bahwa energi dinyatakan dalam satuan kalori, yang sebenarnya diketahui kilogram kalori.

b.      Penggunaan daftar RDA
       Angka – angka didalam daftar RDA merupakan nilai rata – rata unutk kelompok populasi, seorang sehari karena itu, nilai daftar dikelompokan golongan umur, kelompok jenis kelamin, dan berat badan. Penggunaan utama daftar RDA adalah untuk menilai data rata – rata hasil sesuatu survey dan merancang penyediaan pangan bagi suatu kelompok masyarakat.
a.       Revisi Daftar RDA secara Periodik
      Meskipun MDR sama bagi semua bangsa, tetapi setiap Negara mempunyai nilai RDA sendiri – sendiri yang saling berbeda karan nilai batas keamanan yang berbeda.  Daftar  RDA sebaiknya direfisi secara periodic, bila terjadi perubahan yang mendadak kepada kondisi masyarakat yang mempengaruhi nilai batas keamanan, seperti tingkat daya beli masyarakat.  Di Indonesia sejak kemerdakaan refisi daftar RDA mula – mula di lakukan setiap 10 tahun tetapi sejak REPELITA ( rencana pembangan lima tahun ) yang mencapai kemajuan ekonomi pesat refisi daftar RDA dilakukan setelah 5 tahun.
2.2. Kebutuhan  Tubuh Akan Energi
       Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari zat gizi   yang merupakan sumber utama ialah karbohidrat,lemak dan protein. Energi yang diperlukan dinyatakan dalam satuan kalori. Dalam ilmu alam dikenal dengan satuan gramkalori dan kilogram kalori ( 1 Kgkal = 103 gramkal ). Dalam ilmu gizi hanya dikenal satu jenis kalori. Yaitu sama dengan Kgkal dalam pengertian ilmu alam. Unutk satuan pengukur energi di pergunakan Joule ( J ). Hubungan antara satuan kalori dan  Joule ialah :  1 kal = 4,185 kj ( kilojoules ); 1K= 103 J. Energi yang dibutuhkan tubuh terutama berasal dari zat gizi karbohidrat, lemak dan protein. Beberapa jenis ikatan organik didalam bahan makan memberikan juga energi seperti alkhol dan asam – asam organik tetapi pada umumnya zat – zat organik ini tidak di konsumsi dalam jumlah yang berarti, sehingga iurannya kepada energi makanan dapat diabaikan. Energi kimiawi di dalam bahan makanan berasal dari energi photon di dalam sinar matahari, yang di tangkap oleh tumbuhan dalam proses photosyntetis, menjadi ikatan-ikatan organik di dalam bahan makanan. Energi yang dipergunakan tubuh dapat dibagi menjadi dua kelompok besar : Energi untuk kebutuhan physologis minimal tubuh dalam keadaan basal, disebut metabolisma basal (basal metabolism, BM). Dan energi untuk melakukan kerja luar.
a.       Metabolisma Basal.
Energi basa (BM) ialah energi yang diperlukan minimal untuk melaksanakan gaya hidup biologis, tanpa melakukan kerja luar. Energi basal dipergunakan untuk denyut jantung, gerak alat pernapasan , gerak alaat pencernaan , alat urogenital , sekresi kelenjar-kelanjar , biolistrik syaraf dan sejenisnya.. Ada dua cara melaksanakan kalorimetri untuk mengukur kwantum enersi yang dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk enersi thermis:
-          Kalorimetri langsung (direct calorimetry)
Bila suhu air sebelum percobaan Tp dan pada akhir percobaan terdapat TA, maka kenaikan suhu karena menyerap enersi thermis dari tubuh itu T=TA-Tp, terdapatlah persaamaan: enersi yang diserap alat-alat dan air sama banyak dengan enersi yang dikeluarkan tubuh.
E = (A + W). T
E =  Energi yang dikeluarkan tubuh (kalori)
A =  Berat air (Kg)
W =  Nilai air alat
T =  TA – Tp – Kenaikan suhu dalam percobaan (˚C).

b.      kebutuhan Enersi bagi Kerja Luar.
       Energi yang di perlukan tubuh untuk mengerjakan kerja luar merupakan tambahan terhadap enersi BM. Energi untuk kerja luarpun berasal dari sumber enersi utama dalam bahan makanan, yang dapat pula diukur dengan cara kalorimetri tak langsung, misalnya dengan kantung DOUGLAS (sistem terbuka) atau dengan spirometer KOFRANYIMICHAELIS (sistem tertutup ).
TABEL KEBUTUHAN ENERGI UNTUK MELAKUKAN
BERBAGAI TINGKAT KERJA (kal/menit)
Sangat ringan                                      kurang dari 2,5
Ringan                                                 2,5 -  4,9
Sedang                                                            5,0 - 7,4
Berat                                                   7,5 - 9,9
Sangat berat                                        10,0 -  12,4
Luar biasa berat                                   12,5 atau lebih

Untuk lebih praktis disusun Daftar RDA untuk kebutuhan kalori suatu masyarakat. Metabolisme susunan hidangan, umur, jenis kelamin, kondisi iklim, kondisi physiologik seperti hamil dan menyusui, serta kondisi kesehatan (infeksi, kelainan hormonal, dan lain - lain).

TABEL KEBUTUHAN ENERGI SEHARI DIKAITKAN
DENGAN TINGKAT BM

Tingkat berat                                       Energi yang diperlukakan
Pekerjaan                                             Kalori/24 jam
Sangat ringan                                      BM +30%
Ringan                                                 BM + 50%
Sedang                                                            BM + 75%
Berat                                                   BM + 100%
Sangar berat                                        BM + 125% atau lebih

2.3.Angka Kebutuhan Terbobot dan Bahan Makan Pengganti
a.       Pengaruh Susunan Hidangan Spesific Dynamic Action. ( SDA )
       Pada umumnya energi yang telah dikonsumsi dalam hidangan, dan berbeda menurut jenis komposisi yang dikonsumsi tersebut. Jadi setiap jenis zat gizi sumber energi itu menyebabkan stimulasi terhadap metabolisme yang menghasilkan energi. Stimulasi zat gizi untuk menambah produksi energi tubuh ini disebut Specific Dynamic Action (SDA). Nilai SDA untuk berbagai jenis sumber utama energi dan untuk hidangan campuran, terlihat pada Daftar nilai SDA untuk berbagai bahan makanan :

NILAI SDA UNTUK BERBAGAI BAHAN MAKANAN
Bahan makanan ( Zat Gizi )                SDA dalam %
Karbohidrat                                         6 -  75%
Lemak                                                 4 - 14%
Protein                                                 30 - 40%
Hidangan campuran                            10 - 17%
( rata - rata 10%)
      Dalam perhitungan kebutuhan energi hidangan bagi seseoang harus dimasukkan tambahan pemakaian energi bagi SDA ini, karena bila tidak diberi alokasi di dalam makanan, akan diambil dari jaringan tubuh sendiri. Jenis energi yang dibutuhkan di dalam hidangan harus memenuhi keperluan :
-          Metabolisma Basal (BM)
-          Kerja luar
-          SDA, dan
-          Untuk kondisi physiologik khusus seperti kehamilan, menyusui.
       Semua kebutuhan energi ini sudah tercakup dalam RDA energi yang disusun oleh Kementrian Kesehatan, seperti yang terlihat pada halaman 208. Baik diingatkan kembali bahwa RDA yang tertera di dalam daftar tersebut berlaku bagi rata - rata seorang Indonesia dalam 24 jam. Pentrapan nilai RDA ini bagi perorangan harus dikoreksi atau diadaptasikan pada kondisi (struktur) tubuh dan kondisi kerja orang tersebut (kerja berat, ringan, dan sebagainya). Penilaian dampak akhir dari tingkat konsumsi tehadap kesehatan orang tersebut ditentukan dengan melihat kondisi kesehatan klinis orang tersebut. average)
b.      Kebutuhan Rata - Rata Terbobot Seorang Indonesia
       Sehari dibulatkan 1.990 kal/sehari. Ditambah safety margin dan dibulatkan 2.100 kal/sehari Untuk dapat menghitungnya diperlukan:
-          Data Demografi
-          Daftar RDA menurut umur dan jenis kelamin
-          Jumlah krhamilan dan menyusui.
Dihitung berdasarkan  FAO -WHO, Handbook on Human Nutrition Requirements, Rome 1974. Terjemahan Kebutuhan Energi Rata - rata Terbobot ke dalam Bahan Makanan Pokok. Kebutuhan energi terutama dipengaruhi  oleh bahan makanan pokok. Untuk perhitungan ini perlu diketahui berapa persen dari energi total yang dibutuhkan manusia Indonesia sehari itu berasal dari beras sebagai sumber utama energi.
c.       Penggunaan Angka Kebutuhan Beras Rata - rata Terbobot.
       Kebutuhan beras rata - rata terbobot sangat memudahkan dalam menyediakan pangan untuk masyarakat, dalam hal ini berbentuk beras. Ke dalam angka kebutuhan rata - rata terbobot telah diperhitungkan pengaruh - pengaruh khusus perbedaan kelompok.. Kalau bahan makanan pokok tersebut bukan beras, maka perhitungan yang diguunakan adalah satuan energi, yaitu 2.100 kal. Kalau dianggap bahwa presentasi energi non-beras ini sama dengan energi yang diberikan beras (60%), dapat dilakukan perhitungan konveri beras ke dalam makanan non-beras, berdasarkan isi kalori non-beras dan isi kalori beras. Nilai konversi tersebut ialah:
                       
NKBeras/NKnon-B x Beras
d.      Kebutuhan Tubuh akan Protein.
       Kebutuhan tubuh akan protein pada orang dewasa ditentukan dengan cara: Nitrogen Balance, dan Factorial Method. Pada orang dewasa, dianggap sudah tidak ada lagi pertumbuhan badan, sehingga penggunaan protein untuk pertumbuhan dapat diabaikan.  Penetuan Kebutuhan Protein dengan Nitrogen Balance .  Maka protein yang merupakan RDA adalah setelah ditambah dengan batas keamanan (safety margin).

                                    NU = Neks-U + NEU    
                                                NF  = Neks-F + NEF

Bila Nkon = O, maka Neks-U dan Neks-F keduanya menjadi nol. Pada saat itu: NU = Neks-U dan NF= Neks- F. Jadi nitrogen endogen dalam uine dan dalam tinja terdapat bila subjek percobaan diberi hidangan bebas nitrogen; protein di dalam urine dan di dalam Menentukan Kebutuhan Protein dengan Factorial Method. Dalam metode ini kebutuhan minimal protein (N) ditentukan dengan menliti total N yang di ekskresikan oleh tubuh. Kebutuhan protein (N)  pada  orang dewasa adalah jumlah (N) yang diperlukan untuk menggantikan N yang diekskresikan oleh tubuh tersebut. Tubuh mengekskresikan nitrogen melalui beberapajalur :
-          Eksresi N dalam urine: NU
-          Eksresi N dalamtinja: NF
-          Eksresi N melaluipermukaankulit, dalambentukrambut yang rontokterbuangdanepithelsertaeksresikulit yang terbuang.
Kebutuhan nitrogen (protein) seorang dewasa sehari rata‑ rata adalah 1.0 mg/kg berat badan. 


e.       Penyediaan Protein Bagi Masyarakat
       Penyediaan  protein bagi sesuatu masyarakat harus pula dirancang setiap tahunnya. Untuk menghitung kebutuhan penyediaan protein nasional melalui data. Demografik; Meliputi jumlah total penduduk, distribusi kelompok umur dan jenis kelamin, jumlah bayi tahun tersebut, jumlah ibu yang sedang hamil dan jumlah ibu yang menyusukan.
f.       Data (Daftar RDA) Yang Berlaku bagi Masyarakat
      Metode menghitung kebutuhan rata-rata seorang Indonesia sehari bagi protein, mengahsilkan apa yang disebut kebutuhan rata-rata terbobot (weighted average). 
g.      Terjemahan Kebutuhan Rata-rata Terbobot Protein kedalam BahanMakanan.
       Kebutuhanakan protein ini harus di konversi ke dalam makanan sumber protein yang terdapat di Indonesia dalam hidangan masyarakat umum.
h.      BahanMakananPengganti
       Hagi makanan pokok, umumnya merupakan sumber energi yang berasal dari karbohidrat: beras, jagung, terigu, singkong, ubijalar, talas, sagu.  
2.4.  Zat - Zat Gizi
1.             Karbohidrat- Fungsi karbohidrat yaitu menghasilkan energi, merupakan cadangan tenaga bagi tubuh, dan mempertahankan suhu tubuh. Sumber karbohidrat antara lain nasi, gandum, sagu, jagung, dan ketela pohon.
2.             Protein- Fungsi Protein yaitu unuk membentuk sel-sel jaringan tubuh manusia, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus, dan untuk pertumbuhan serta perkembangan.Sumber protein hewani antara lain daging, ikan, putih telur, dan susu. Sumber protein nabati antara lain kacang dan kedelai.     
3.            LemakFungsi lemak adalah sebagai makanan cadangan, penghasil energi, pelindung tubuh dari pengaruherubahan suhu, dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
4.             Mineral- Fungsi mineral adalah sebagai pengatur proses metabolisme dalam tubuh. Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour, yodium, zat besi, dan tembaga.
5.             Air dalam tubuh berfungsi melarutkan zat-zat makanan, melancarkan pencernaan, dan mengatur suhu tubuh.
a.              Vitamin A : Membantu menjaga kesehatan mata dan menguatkan daya tahan tubuh. Dan Membantu fungsi fisiologi lainnya, termasuk pertumbuhan jaringan tubuh.
-          Angka kebutuhan vitamin A : Wanita: 700 mikrogram per hari dan Pria: 900 mikrogram per hari
-          Makanan yang mengandung Vitamin A: sayuran berdaun hijau gelap, dan berwarna cerah, seperti ubi, labu, bayam, wortel.
Bonus nutrisi: banyak sayuran yang mengandung vitamin A, juga mengandung serat dan vitamin lainnya.
b.            Vitamin C : Penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat, antioksidan yang ampun dan membantu mengurangi risiko penyakit kanker, juga dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
-          Angka kebutuhan vitamin C : Wanita: 75 miligram per hari dan Pria: 90 miligram per hari
-          Makanan yang kaya akan nutrisi vitamin C: jeruk, jambu biji, buah persik, kiwi, cabai merah, brokoli, belewar, kale, kecambah brussel.
Bonus nutrisi: makanan yang kaya akan vitamin C juga mengandung serat dan beberapa vitamin, termasuk A dan K.
c.              Vitamin D : Memainkan peranan penting dalam membentuk dan mengelola tulang yang kuat.
-       Angka kebutuhan vitamin D : Wanita: Sampai 70 tahun: 600 international unit dan di atas 70 tahun: 700 international unit,
Pria : Sampai 70 tahun: 600 international unit dan di atas 70 tahun: 700 international unit
-          Makanan yang mengandung Vitamin D: ikan salmon, tuna, susu yang diperkaya, jus buah yang diperkaya.
Bonus nutrisi: Selain mengandung vitamin D, ikan juga kaya akan asam lemak omega-3, yang melindungi jantung dan memperlambat penurunan daya ingat di usia senja.
d.             Vitamin E : Antioksidan yang ampuh, membantu mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang menyebabkan kanker akibat radikal bebas. Dan kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kerusakan jaringan saraf.
-          Angka kebutuhan vitamin E : Wanita: 15 miligram per hari dan Pria: 15 miligram per hari
-          Makanan yang kaya akan vitamin E: kacang almon, biji bunga matahari, hazelnut, sarden, alpukat, minyak bunga matahari.
Bonus nutrisi: kacang banyak mengandung lemak tak jenuh yang membantu mencegah penyakit jantung.

e.              Vitamin K : Penting untuk pembekuan darah, memiliki peranan penting dalam mineralisasi tulang dan pertubuhan sel-sel tubuh, kekurangan vitamin K dapat menyebabkan memar, mimisan, dan tulang yang rapuh.
-          Angka kebutuhan vitamin K : Wanita: 90 mikrogram per hari dan Pria: 120 mikrogram per hari
-          Makanan yang mengandung vitamin K: kale, bayam, sawi hijau, kecambah brussel, brocoli, bit hijau, collard hijau, mustard hijau.
Bonus nutrisi: sayuran berdaun hijau gelap juga mengandung vitamin A dan C, serta mengandug serat.
f.              Kalsium : Penting untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, juga melindungi jantung dan pembuluh darah arteri, menurunkan risiko kanker payudara dan juga dapat menjaga tubuh melawan jenis kanker lain.
-          Angka kebutuhan kalsium : 19-50 tahun: 1000 miligram per hari dan di atas 50 tahun: 1200 miligram per hari
-          Makanan yang banyak mengandung kalsium: susu, yogurt, tofu yang diperkaya kalsium, sereal yang diperkaya, keju rendah lemah, jus jeruk yang diperkaya.
Bonus nutrisi: susu, yogurt, dan keju rendah lemak juga mengandung banyak protein serta potasium.
g.             Kolin : Penting untuk membangun dan merawat sel-sel tubuh. Terutama penting untuk otot dan fungsi saraf.
-          Angka kebutuhan kolin : Wanita: 425 miligram per hari dan Pria: 550 miligram per hari
-          Makanan yang menganadung Kolin: telur dan kacang-kacangan.
Bonus nutrisi: telur dan kacang-kacangan juga kaya akan protein, folat, magnesium, dan potasium.
h.              Magnesium : Dibutuhkan untuk lebih dari 300 reaksi kimia dalam tubuh, membantu mengatur tekanan darah, dan mengelola kekuatan tulang, menjamin kesehatan sistem kekebalan tubuh.
-          Angka kebutuhan magnesium : Wanita : 19-30 tahun: 310 miligram per hari, di atas 31 tahun: 320 miligram per hari dan Pria : 19-30 tahun: 400 miligram per hari di atas 31 tahun: 420 miligram per hari
-          Makanan yang banyak mengandung magnesium: ikan halibut, kacang-kacangan, kacang tanah, bayam, oatmeal.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan juga kaya akan serat dan protein nabati. Ikan juga merupakan sumber yang baik untuk lemak tak jenuh yang dapat membantu mencegah penyakit 
jantung.
i.              Potasium : Fakta membuktikan bahwa kekurangan potasium berkaitan dengan peningkatan tekanan darah, kekurangan potasium juga dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal dan osteoporosis.
-          Angka kebutuhan potassium : Wanita: 4700 miligram per hari dan Pria: 4700 miligram per hari
-          Makanan yang banyak mengandung potasium: kentang, tomat, bayam, wortel, pisang, kacang-kacangan, ikan, jus jeruk.
Bonus nutrisi: dengan banyak memakan sayuran dan buah, anda juga meningkatkan asupan nutrisi untuk vitamin A, C dan K.
j.               Serat : Membantu mencegah dan melawan penyakit jantung dan diabetes tipe 2dan membantu seseorang mengelola berat badan yang sehat. Juga membantu memperlancar buang air besar.
-          Angka kebutuhan serat : Wanita: 28 gram per hari dan Pria: 34 gram per hari
-          Serat banyak terdapat pada: sayur-sayuran, buah-buahan, gandum utuh, kacang-kacangan.
Bonus nutrisi: kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sayur dan buah juga mengandung berbagai vitamin.
2.5. Faktor Pengaruh  dan  Standa Kecukupan  Gizi
       Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal . kebutuhan gizi setiap individu berbeda – beda tergantung beberapa faktor yang mempengaruhinya. Penilaiaan standar kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya karya pangan dan gizi yang direfisi setiap lima tahun sekali.
a.       Konsep dan kegunaan angka kebutuhan gizi
       Pedoman atau acuan jenis dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata dalam satu hari sangat diperlukan. Berkaitan dengan itu terdapat konsep kebutuhan gizi minimum sehari ( minimum daily requirement ) , yaitu jumlah zat gizi minimal yang di perlukan seseorang dalam sehari untuk hidup sehat.
b.      Faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi
       Kebutuhan pangan dan gizi berbeda antar individu, karena di pengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
-          Tahap perkembangan
-          Faktor fisiologi tubuh, misalnya kehamilan
-          Keadaan sakit dan dalam penyembuhan
-          Aktivitas fisik yang tinggi makin banyak memerlukan energi
-          Ukuran tubuh ( berat dan tinggi badan )
c.       Penentuan kebutuhan kecukupa energi
       Perhitungan kecukupan zat gizi yang dianjurkan berdasarkan rata – rata patokan berat badan untuk masing – masing kelompok umur dan jenis kelamin. Penyesuain berat badan ideal  dalam AKG dengan berat badan aktual dilakukan berdasarkan rumus :

Berat badan actual     
                                 X AKG
Berat badan standar


Keterangan  :
Berat badan aktual  : berat badan berdasarkan hasil penimbangan
   ( Kg )
Berat badan standar    : Berat badan actual yang tertera pada table 
    angka kebutuhan gizi
AKG                            : Angka kebutuhan gizi yang di anjurkan

Daftar AKG disusun untuk 17 golongan umur sesuai jenis kelamin. Perbedaan kebutuhan gizi terutama energi dan protein , cukup mencolok antar jenis kelamin terjadi pada usia 9 tahun. Pada usia 10 tahun AKG dibedakan antara pria dan wanita. Berdasarkan WKNPG angka kecukupan energi rata – rata perkapita pada tingkat konsumsi adalah 2 ,200 kkal, tingkat ketersediaan adalah 2500 kkal.
 Teori RBW ( teori berat badan relative ) :
                 BB ( Kg )
RWB =                             X 100 %
                 TB ( cm ) – 100

Keterangan
            BB = berat badan ( Kg )
TB = tinggi badan ( cm )
Di mana dengan ketentuan :
Kurus juka RBW < 90 %
Normal jika RBW = 90 – 100 %
Gemuk jika RBW > 110 %% atau < 120 %
Obesits ringan RBW 120 -130 %
Obesitas sedang RBW 130 -140 %
Obesitas berat badan RBW > 140 %
Kebutuhan kalori ( energi ) perhari :
Orang kurus BB X 40 - 60 Kalori
Orang normal BB X 30 Kalori
Orang Gemuk BB X 20 Kalori
Orang obesitas BB X ( 10-15 ) Kalori.
d.      Perancangan kebutuhan kecukupan gizi
       Perancangan pemenuhan kebutuhan gizi ( kecukupan kalori dan protein )  dapat dilakukan melalui tujuh langkah utama yaitu sebagai berikut :
-          Menetukan kebutuhan energi
-          Menentukan kebutahan protein
-          Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang inggin digunakan yaitu memperhatikan bahan yang dimakan
-          Upaya pemenuhan menu 4 sehat  5 sempurna
-          Menggunakan ratio karbohidrat lemak protein dengan perbandingan  : Korbohidrat 50 . lemak 20, protein 30 .
-          Menggunakan prinsip halal dan thoyiban
-          Konfersikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makan makan dan hitung kembali kesesuaiannya.
2.6.  Peningkatan  Gizi Di Indonesia
      Usaha peningkatan gizi di Indonesia  di dasarkan pada program – program  gizi yang  sedang dan telah dilaksanakan di Indonesia  selama ini antara lain  meliputi :
a.        Kegiatan  Usaha Perbaikan  Gizi Keluarga ( UPGK ) merupakan kegiatan  lintas sektoral yang didukung oleh beberapa  departee dan badan – badan pemerintah  yakni : Departemen Kesehatan , Departemen Pertanian, Departemen  Agama dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana  Nasional . Kegitana UPGK telah dilakukan dan di kelolah secara  seragam  oleh semua sektor  yang terlibat dengan sasaran , isi pesan dan materi yang sama.  Dalam pelaksanaan kegiatan UPGK  mempunyai beberapa kegiatan  yang pada hakikatnya merupakan  suatu paket yaitu 
-          Penimbangan bulanan anak balita dengan menggunakan KMS (  Karti Menuju Sehat )
-          Pendidikan Gizi dan kesehatan bagi ibu – ibu  anak balita
-          Demonstrasi memasak makanan yang memenuhi persyaratan gizi baik atau pemeberian makanan tambahan yang bergizi tinggi, ataupun untuk tanaman obat tradisional ( apotek hidup )
-          Pemberian paket pertolongan gizi untuk mereka yang memerlukan  terdiri atas vitamin A, tablet besi, garam oralit, dan garam beryodium
b.       Penanggulangan Kekurangan Vitamin A: Sasaran program penanggulangan vitamin A adalah anak – anak pra sekolah . untuk mencapai sasaran maka dilakukan pembagian kapsul vitamin A setiap enam bulan seklai melalui kegiatan UPGK , UPGK intensif, puskesmas dan saluran distibusi  khusus. Selain itu ditingkatkan konsumsi makanan kaya vitamin A melalui pendidikan gizi  yang intensif dan pemanfaatan pekarangan rumah dan desa.
c.          Penanggulangan  Anemia Gizi Besi : Target Pelita III untuk penanggulangan anemia gizi besi tidak dicantumkan secara eksplisit. Penanggulangan anemia  gizi besi terutama dilakukan pada wanita hamil, anak – anak  0 - 6 tahun  dan tergolong  pekerja berpenghasilan rendah  dengan distribusi pil besi. Pil besi merupakan  salah satu paket dalam kegiatan UPGK.
d.                               Penanggulangan Gondok Endemik, dilakukan dengan pelarutan yodium (  Lipiodol ) dan yodisasi garam konsumsi. Pelaksanaan yodisasi dilaksanakan oleh departemen Perindustrian terhadap garam Mutu I dan II. Jumlah yodium yang di tambahkan sebanyak 40 ppm dalam bentuk KIOdalam pelaksanaannya departemen perindustrian bertanggung jawab dalam produksi , pembinaan, dan pengawasan muu garam beryodium.
e.       Pengadaan tenaga gizi
       Dalam berbagai tingkat dan jenis merupakan salah satu kegiatan yag sangat diperlukan untuk mengelola perkembangan  program – program perbaikan pangan dan gizi yang dewasa ini sudah beraneka ragam  dan berkembang jumlahnya. Dalam rangka mencukupi kebutuhan tenaga atau petugas gizi di berbagai tingkat serta untuk meningkatkan mutu tenaga yang ada,  telah dilaksanakan berbagai jenis pendidikan atau latihan serta penataran bagi tenaga, petugas gizi .


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
       Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) Minimal Daily Requirement Nilai Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) untuk zat – zat gizi tertentu telah di tentukan dengan dua pendekatan : Pendekatan terapedik dan Pendekatan preventif. Pada pendekatan terapedik, subjek percobaan dibuat sakit dahulu dan kemudia diberi zat gizi yang sedang diteliti untuk menetukan dosis terkecil yang dapat menyembuhkan gejala – gejala kekurangan zat  gizi. MDR adalah kebutuhan minimal sehari agar seseorang  tidak menjadi sakit , pada kondisi umum di anggap normal. Kecukupan sehari atau RDA ( Recommended Daily Allowance ). Bahwa energi dihasilkan oleh tiga sumber energi utama  : Karbohidrat, lemak, dan Protein, Kebutuhan zat – zat gizi diperlukan oleh berat badan , umur, dan jenis kelamin. Faktor – faktor khusus yang juga berpengaruh  ialah kondisi fisioiogik seperti kehamilan , menyusui dan tingkat kegiatan kerja, terutama untuk kebutuhan energi. Dalam ilmu alam dikenal dengan satuan gramkalori dan kilogram kalori ( 1 Kgkal = 103 gramkal ). Dalam ilmu gizi hanya dikenal satu jenis kalori. Yaitu sama dengan Kgkal dalam pengertian ilmu alam. Unutk satuan pengukur energi di pergunakan Joule ( J ). Hubungan antara satuan kalori dan  Joule ialah :  1 kal = 4,185 kj ( kilojoules ); 1K= 103 J. Bahan makanan pengganti dan penyediaan protein  terdiri atas pengaruh susunan hidangan spesific dynamic action., kebutuhan rata - rata terbobot seorang indonesia ,penggunaan angka kebutuhan beras rata - rata terbobot,kebutuhan tubuh akan protein, penyediaan protein bagi masyarakat, data (daftar RDA ) yang berlaku bagi masyarakat dan terjemahan kebutuhan rata-rata terbobot protein kedalam bahan makanan bahan makanan pengganti. Zat Gizi yakni :  Karbohidrat , Protein, Lemak, Air, Mineral Vitamin  A, Vitamin C, Vitamin D,  Vitamin K,  Kalsium,  Kolin, Magnesium, Potasium, Serat. Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh individu secara rata – rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Penilaiaan standar kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya karya pangan dan gizi yang direfisi setiap lima tahun sekali. Konsep dan kegunaan angka kebutuhan gizi, Faktor pengaruh dan angka kebutuhan gizi, Penentuan kebutuhan kecukupa energi, Perancangan kebutuhan kecukupan gizi Usaha peningkatan gizi di Indonesia  di dasarkan pada program – program  gizi yang  sedang dan telah dilaksanakan di Indonesia  selama ini antara lain  meliputi :  Kegiatan  Usaha Perbaikan  Gizi Keluarga ( UPGK ), Penanggulangan Kekurangan Vitamin A, Penanggulangan  Anemia Gizi Besi, Penanggulangan Gondok Endemik dan Pengadaan tenaga gizi .
3.2. Saran
       Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan gizi yang cukup dan memeperhatikan keseimbang gizi untuk  disesuaikan dengan kebutuhan tubuh  sehingga masyarakat dapat hidup sehat  dan diharapkan makalah ini bisa menjadi  bahan infomasi mengenai kebutuhan dan rekomendasi zat – zat gizi yang baik bagi masyarakat .





DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama Djaeni Achmad  : Ilmu Gizi ; 2010 , Dian Rakyat
Yuniastuti Ari ; Gizi dan Kesehatan  ; 2008 , Graha Ilmu
Suhardjo ; Pendidikan Gizi ; 1996, Bumi Aksara : Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar